Hal yang Perlu Diketahui Sekitar Kanker Payudara

by Fifi SHN
0 comment

Berbicara tentang sakit, pasti dari teman-teman pernah mengalaminya.

Kehidupan ini bagaikan roda, yang tadinya kita sehat-sehat saja, tiba-tiba menghadapi ujian berupa dikasih penyakit.

Penyakit bisa datang kapan saja.

Penyakit merupakan suatu peristiwa yang selalu menyertai hidup manusia.

 

Saat Saya dirawat di Rumah Sakit (Dok. Pribadi)

Menghadapi itu semua tentu tidaklah mudah. Apalagi jika itu mengenai penyakit kanker, khususnya Kanker Payudara.

Yang dibutuhkan adalah mental yang kuat, memanjatkan doa dengan hati yang tulus dan juga rasa ridho (berserah diri), serta keyakinan yang diperkenankan oleh Allah Yang Maha Esa.

Insha Allah, Allah akan mengabulkan doa kita dan memberikan yang terbaik untuk hamba-hambaNya.

Sebagai bentuk peduli terhadap Kanker Payudara (Pink Ribbon Month), Tupperware bekerjasama dengan komunitas Lovepink mengadakan Workshop dengan bertemakan “Breast Cancer” dan Demo Masakan “Makanan Sehat Tanpa Minyak”.

Acara ini dilaksanakan di Pondok Indah Mall, Jakarta, pada hari tahun 2018 yang lalu. Acara ini dihadiri dengan narasumber yaitu Dr Petsy. 

Mengenai Breast Cancer atau penyakit kanker payudara ini menjadi sebuah kata yang menimbulkan ketakutan dan mengandung kewaspadaan sehingga sangat berbahaya dan mematikan.
SESI TANYA JAWAB
Saya sempat bertanya kepada Dr Petsy saat Workshop berlangsung.

Saya bercerita terlebih dahulu bahwa sebelumnya saya pernah mengalami benjolan selama 3 kali.

Setelah saya mengetahui akan hal itu, saya langsung pergi ke dokter untuk memeriksa apakah itu benjolan yang berbahaya atau tidak.

Hasil pemeriksaan dokter bahwa saya divonis mengidap penyakit tumor jinak.
Pikiran saya langsung galau.
Kisah pengalaman saya bagaimana hidup dengan tumor, bisa dibaca di link tulisan tersebut DI SINI
Dokter langsung menganjurkan kepada saya untuk segera melakukan operasi.
Alhamdulillah, operasi berjalan dengan lancar dan semua benjolan saya telah diangkat. Hasil tumor yang telah diangkat akan dijadikan bahan penelitian oleh para dokter ahli bedah.
Yang saya tanyakan kepada Dr Petsy adalah apa bedanya tumor dengan kanker? Apakah tumor bisa berubah menjadi penyakit kanker? Kemudian jika melakukan operasi apakah hanya untuk mengangkat tumor/kanker saja tanpa mencegah timbulnya tumor/kanker tersebut?
 
DR PETSY MENJAWAB
Dr Petsy pun menjawab pertanyaan saya.
Beliau mengatakan perbedaan tumor dengan kanker yaitu bahwa tumor adalah sel-sel yang aktif sekali membelah diri sehingga mendesak jaringan-jaringan yang disekitarnya kemudian timbul lah gejala pertama yaitu benjolan.
Benjolan adalah tumor.

 

Dr Petsy Memberikan Penjelasan Mengenai Pertanyaan yang Saya Ajukan (Dok. Foto: Pribadi)

 

Kemudian kalau kanker adalah pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal berubah menjadi sel kanker.

Sel kanker itu membesar dan mendesak jaringan disekitarnya sehingga timbul gejala rasa sakit, rasa tertarik, rasa pegal, dan segala macam.

Menurut Dr Petsy, apabila kita tidak memperhatikannya, sel kanker ini bisa lepas dari induknya dan masuk ke dalam organ lain seperti pindah ke organ hati, organ ginjal, organ otak yang akan membentuk kanker yang baru dengan mendesak organ-organ tersebut sehingga dapat mengganggu bahkan menyebabkan kematian.

“Tumor bisa menjadi kanker jika benjolan akan membesar menjadi 5 cm. Kalau tumor didiamkan akan terus menerus akan meledak dan membuat payudara bisa pecah. Dengan melakukan operasi tentu selama masih memiliki jaringan payudara masih bisa beresiko terkena tumor ataupun kanker payudara.” ujar Dr Petsy.

Menurut Dr Petsy bahwa gejala dari sel kanker yang bisa diketahui itu adalah:

1. Apabila kita meraba, terasa ada benjolan.
2. Perubahan bentuk dari payudara yaitu jika mengalami bengkak, ada kemerahan, pembuluh darah berubah seperti di kaki (Varises) yang menjadi semakin nyata, pupil ketika dipencet bisa mengeluarkan cairan tapi bukan cairan susu, melainkan cairan bening atau cairan berupa darah.
3. Lalu yang harus dilakukan untuk mendeteksi apakah ada kelainan di payudara atau tidak menurut Dr Petsy yaitu melakukan “Sadari”. Sadari adalah Pemeriksaan Payudara Sendiri.
“Cara melakukan Sadari yaitu dengan membuka baju bagian atas, kemudian menghadap ke cermin untuk melihat dari bulan ke bulan apakah ada perubahan atau tidak (Apakah puting masuk ke dalam? Apakah puting semakin mengkerut seperti kulit jeruk?), dan melakukan perabaan menggunakan sabun saat mandi karena sabun itu licin agar mudah meraba. Saat perabaan bukan hanya gumpalan payudara saja tetapi sampai ke atas pusar dan leher.” ujar Dr Petsy.
Dr Petsy mengatakan ketika ada benjolan yang harus dilakukan adalah ketika ada perubahan dan ada benjolan, langsung saja menghubungi dokter atau tim medis yang kompeten.
Dilanjutkan dengan melakukan USG. Alat medis seperti USG ini diantaranya sumbangan dari Tupperware untuk komunitas Lovepink dalam mendeteksi dini.
Jika menemukan kelainan berupa benjolan tapi tidak tau apakah termasuk golongan tumor jinak atau tumor ganas, bisa dengan melakukan biopsi yaitu langsung ditangani di atas meja operasi.
“Kalau tumor jinak langsung melakukan biopsi dengan mengangkat dan membuang tumornya, lalu tumornya akan diperiksa apakah sel-selnya ganas atau tidak. Kalau ternyata terbukti kanker payudara, maka ada kemungkinan akan dilakukan pengangkatan seluruh payudara atau sebagian payudara saja dengan melakukan 3 rangkaian yaitu operasi, terapi berupa radiasi, dan kemoterapi.” Ujar Dr Petsy.
Faktor penunjang atau faktor resiko timbulnya kanker payudara menurut Dr Petsy adalah:
1. Bukan karena adanya virus, melainkan sel payudara sendiri yang bermutasi atau berubah menjadi sel kanker.
2. Faktor usia yang semakin lanjut bisa terpampang hormonal dan semakin tinggi resikonya.

3. Faktor pola makan yang berubah. Yaitu lebih suka makan yang instan dengan mengandung unsur 4P (Pengawet kimiawi, Pewarna yang belum tentu pewarna makanan, Perasa dan Pemanis yang berlebihan).

Kemudian makanan yang  digoreng dengan minyak yang digunakan maksimal 1 atau 2 kali saja karena minyak yang sudah digunakan akan melakukan pemanasan sehingga mengandung rantai protein dan rantai makanan yang akan terurai lalu dapat memegang sel tubuh.
Apalagi sampai membakar makanan dan makanan yang telah dibakar hangus. Lebih baik makanannya dikukus atau direbus.
Depkes menganjurkan bahwa 1 kali menyajikan di piring harus ada 5 warna yang harus memenuhi kebutuhan gizi yaitu warna putih sebagai nasi, warna hijau sebagai sayur sawi, warna orange sebagai sayur wortel, dll.

 

Berbagai Produk Tupperware (Dok Foto: Pribadi)

4. Olahraga yang tidak mempengaruhi kerja jantung, tidak dapat meningkatkan oksigen, serta gerak badan yang belum tercapai. Semestinya olahraga yang baik harus dilakukan berulang-ulang kali.

5. Jika tidak dapat memanagement stress, maka bisa memicu hormon-hormon yang buruk sehingga menyebabkan jantung berdebar-debar dan pembuluh darah menjadi lebih menciut (fase konstriksi).
DEMO MAKANAN SEHAT

Selain membahas mengenai seputar kanker payudara, acara Workshop mengenai “Breast Cancer” yang diadakan Tupperware ini juga mengadakan Demo Masak “Makanan Sehat Tanpa Minyak” menggunakan produk Tupperware.

Hal ini untuk membantu kita dalam mengolah masakan sehat setiap hari, apalagi mudah dipratekkan karena pembuatannya yang sangat praktis dan bahannya gampang ditemukan tentunya.

Tupperware memberikan berbagai informasi seputar produk-produk Tupperware yang sesuai dengan kebutuhan sehari-hari kita lho.

Jadi semuanya terasa mudah 🙂

Suasana Demo Masak Makanan Sehat Tanpa Minyak (Dok Foto: Pribadi)

Tupperware yang bekerja sama dengan komunitas Lovepink sangat peduli terhadap penderita kanker payudara.

Lovepink adalah organisasi yang fokus pada kesadaran kanker payudara.
Kehadirannya tidak hanya jadi pendamping sesama perempuan dengan kanker payudara, tapi juga bisa jadi sahabat yang saling berbagi dukungan moral.
Oh yah, produk Ichigo Complete Set Tupperware merupakan produk terbaru Tupperware 2018 lho, yaitu ada;
1.) Ichigo Complete Set memiliki 3 fungsi sekaligus, yaitu dapat digunakan untuk menghangatkan di dalam microwave, sebagai wadah penyajian di meja makan, dan juga dapat digunakan sebagai menyimpan kelebihan makanan yang dapat langsung disimpan di dalam kulkas.
2.) Nesting, produk ini dapat saling dimasukkan satu sama lain, dimulai dari produk yang lebih besar dapat mewadahi tempat yang lebih kecil dan seterusnya, sehingga praktis dan menghemat tempat penyimpanan.
3.) Ukuran yang kompak, ideal digunakan untuk penyajian makanan sehari-hari maupun saat momen istimewa.
4.) Tutupnya yang multi fungsi, dapat digunakan sebagai tatakan, ataupun tempat menaruh makanan.
5.) Tampilan desain dan warna yang modern dan segar dapat disesuaikan dengan gaya interior masa kini.
6.) Desainnya yang elegan dapat digunakan sebagai bingkisan untuk orang tersayang atau kolega.

Tupperware Ichigo Complete Set terdiri dari produk serving yang tidak hanya berwarna cantik nan elegan tapi terdiri dari berbagai fitur istimewa guys. Yaitu ada:

a. Pink Ichigo Large (2) 1.75L / 20.5 x 20.5 x 6.4 cmb. Pink Ichigo Medium (2) 960ml / 16.7 x.16.7 x 5.5 cm
c. Ichigo Round (2) @520ml / d: 15 cm, t: 4.6 cm
d. Petite Ichigo (4) @200ml / 10 x 10 x 3.5 cm

 

Produk Tupperware Ichigo Complete Set (Dok Foto: Pribadi)

Selain itu, Tupperware Indonesia akan mendonasikan Rp 100 juta dari penjualan produk Ichigo Complete Set untuk penyediaan alat deteksi dini terhadap penderita kanker payudara melalui komunitas Lovepink sebagai bentuk kepedulian terhadap penderita kanker payudara.

Ayo gunakan produk Ichigo Complete Set dari Tupperware.

Dengan membeli produk Ichigo Complete Set, maka teman-teman telah berpartisipasi dalam mewujudkan tersedianya alat deteksi dini kanker payudara.

Demikian coretan pengalaman mengikuti Workshop Peduli Kanker Payudara. Semoga bermanfaat yah 😇🙏🏻

You may also like

Leave a Comment