Mengenal Gabus Pucung Khas Bekasi Jawa Barat

by Fifi SHN
0 comment

Oleh : Riszana Yulia Mardana, Mahasiswi Jurusan Perjalanan Wisata 2020 C Universitas Politeknik Negeri Lampung.

NIM : 20756079

Mata Kuliah : Kebudayaan Nusantara 

Dosen Pengampu : Yusep Ariwibowo, S.Pd, M.Pd

 

 

Bagi warga Bekasi lebih tepatnya lagi Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat sudah tidak asing lagi dengan makan ini. Makanan yang diolah dengan bahan baku Ikan Gabus lalu dipadupadankan dengan kuah hitam yang khas.

Gabus Pucung ini merupakan makanan khas etnis Betawi, yang dahulunya diawali dengan ketidakmampuan masyarakat Betawi di zaman kolonial Belanda. Terlebih lagi wilayah Bekasi ini dahulunya adalah sebuah rawa – rawa.

Keberadaan rawa – rawa inilah akhirnya membuat banyak ikan yang berusaha untuk bertahan hidup. Salah satunya Ikan Gabus.

Banyaknya Ikan Gabus yang berkembang di sana, akhirnya masyarakat sekitar mencoba mencari peluang untuk memanfaatkannya. Jadilah diolahnya menjadi bahan masakan dan makanan untuk dikonsumsi. Sebab pada saat itu, masyarakat Betawi belum mampu untuk membeli ikan dengan jenis lain. Misalnya Ikan Mas, Ikan Mujair, Ikan Bandeng. Menurut mereka semua jenis ikan itu sangat mahal.

Mengapa dinamakan Gabus Pucung? Gabus adalah Ikan Gabus (isi dari masakan itu). Sedang Pucung adalah Kluwek, pewarna dari masakan tersebut. Kluwek berasal dari biji pucung yang sudah difermentasi.

Saat ini sudah banyak sekali restoran atau rumah makan yang menyediakan menu ini.

Karena makanan ini sudah amat sangat terkenal dengan cita rasanya yang khas. Gurih kuahnya berasal dari bumbu – bumbu dapur, seperti bawang merah, bawang putih, jahe, lengkoas membuat masakan itu semakin nikmat untuk disantap. Biasanya gabus pucung ini disajikan berbarengan dengan nasi putih hangat.

Setiap restoran pun memiliki cara penyajian yang berbeda. Ada yang disajikan dengan Ikan Gabusnya digoreng terlebih dahulu, ada yang dimasak di oven kering lalu ikan dan kuah nya dimasak terpisah. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga cita rasa khas dari masakan tersebut.

Gabus Pucung ini juga bukan hanya sekedar makanan, tetapi juga sudah melekat dengan tradisi adat suku Betawi. Tradisi ini biasa disebut Nyorong yang artinya memberikan. Jadi sang anak mengantarkan makanan kepada orang tuanya, atau seorang menantu mengantarkan makanan kepada mertuanya. Pada saat menjelang puasa atau lebaran sebagai tanda mengikat tali silaturahmi.

Menurut penelitian Ekstrak Ikan gabus ini juga memiliki manfaat dalam kesehatan, untuk menurunkan gula darah dan memperbaiki sel pankreas yang sudah rusak.

Di setiap 100 gram ikan gabus terdapat 25,2 gram protein. Kandungan protein yang tinggi dapat membantu pembentukan otot pada tubuh. Selain itu Ikan Gabus memiliki kandungan Albumin yang sangat tinggi.

Albumin merupakan protein utama dalam tubuh manusia sehingga dapat menjaga kestabilan cairan dalam tubuh (*)

Rabu, 21 April 2021

You may also like

Leave a Comment