Inilah Trik Pelaku Usaha di Era Digitalisasi dan New Normal

by Fifi SHN
2 comments

Sejak pandemi Covid-19 muncul di Indonesia, hampir semua masyarakat mengalami kendala untuk menjalani kehidupan normal akibat pembatasan yang perlu dilakukan untuk mencegah penularan virus Corona.

Hal ini membuat masyarakat mulai menyesuaikan diri dalam rangka menjalani adaptasi kebiasaan baru atau yang biasa disebut new normal, istilahnya. Yang tadinya imbauan untuk berdiam di rumah saja kini sudah berganti menjadi ajakan untuk berdamai dengan virus Corona.

Protokol kesehatan seperti 3M + 1 yaitu mengenakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan, sudah menjadi kewajiban untuk dijalani kini. Penerapan protokol kesehatan serta langkah-langkah tersebut untuk mencegah diri dari terinfeksi Covid-19.

Semua kegiatan pendidikan, ekonomi, maupun sektor-sektor lain dalam kehidupan sudah dipersiapkan agar bisa kembali bergeliat, tapi dengan modifikasi tertentu agar penyebaran virus corona bisa tetap berkurang.

Salah satunya sektor ekonomi seperti industri Direct Selling (penjualan langsung) seperti Multi Level Marketing (MLM). Selama pandemi pun industri MLM telah beralih ke solusi digital untuk mendukung komunitas distributor mereka dan meningkatkan pendapatannya.

Industri Direct Selling menawarkan platform yang bagus melalui digital untuk pengusaha yang membangun bisnis penjualan dengan mempromosikan produknya bagi yang mendaftar sebagai distributor perusahaan penjualan langsung.

Mengenai MLM, saya kebetulan telah mengikuti event APLI TALKSHOW yang digelar APLI (Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia). Acara ini mengambil tema “Implementasi New Normal Pada Industri Direct Selling Dalam Era Digitalisasi Para Pelaku Usaha.” Acara Talkshownya di City Plaza, Jl. Gatot Subroto No. 44, Kuningan Barat, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, pada hari Jum’at, 17 Desember 2021.

Itu adalah hari ke-3 atau hari terakhir. Huhuhu…. sedih banget deh. Tapi senang banget bisa dapat ilmunya dan bisa mengenalkan kepada teman-teman pembaca mengenai industri penjualan langsung. Seperti Multi Level Marketing (MLM) tentang isu dan fakta mengenai bisnis tersebut.
Sebelumnya saya pernah ikut APLI TALKSHOW yang hari ke-3. Kalian bisa klik disini.

Untuk itu, saya akan menjelaskan disini mengenai pembahasan tersebut…

 

Data Penjualan Langsung (Direct Selling) Selama Pandemi

Pandemi Covid-19 masih melanda dunia dan berdampak ke berbagai sektor. Namun, industri penjualan langsung mampu menunjukkan kinerja positif selama pandemi Covid-19.

Industri penjualan langsung mampu bertahan dan dapat meningkatkan ekonomi pada masa-masa sulit, termasuk di saat pandemi Covid-19. Kemampuan beradaptasi dengan cepat dan kemampuan untuk tetap berkembang.

Menurut Oke Nurwan, Dipl., Ing, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan bahwa pertumbuhan Ekonomi Indonesia saat ini dikatakan mengarah membaik setelah terjadi resesi di akhir tahun 2020 sampai akhir pertengahan semester 1 tahun 2021.

Pada tahap kuartal kedua tahun 2021 secara formal Menkeu (Mentri Keuangan) menyatakan bahwa Indonesia telah lepas dari resesi ekonomi karena pandemi selama 4 kuartal berturut-turut pertumbuhan ekonomi Indonesia pada posisi negatif.

Sementara pada kuartal kedua tahun 2021 itu pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat cukup tajam dari 7,07 % kalau dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya.

 

Evaluasi Hasil Verifikasi Lapangan
Verifikasi lapangan itu adalah tindaklanjut dari hasil evaluasi paparan program dan kegiatan Direct Selling (penjualan langsung) dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang lebih obyektif di lapangan, gaes.

Oke Nurwan mengatakan bahwa, telah diperoleh data beberapa pelanggaran yang dilakukan oleh 56 perusahaan penjualan langsung di antaranya :

  • Menjual barang yang tidak tercantum dalam program pemasaran
  • Alamat tidak ditemukan atau berhenti beroperasi tanpa pemberitahuan
  • Ditemukan penjualan barang di Online market place
  • Belum mencantumkan nama perusahaan dan dijual dengan sistem penjualan langsung
  • Overclaim produk / program pemasaran

 

Harapan Pemerintah

Menurut Oke Nurwan, pemerintah berharap kepada para pelaku usaha agar menjalankan kegiatan usaha itu sesuai koridor ketentuan yang berlaku. Artinya ketentuan yang telah dibuat itu menjadi landasan untuk menciptakan iklim industri penjualan langsung yang lebih sehat dan lebih baik.

Segala bentuk kewajiban dan larangan yang melekat pada perusahaan penjualan langsung harus dipatuhi. Ketentuan itu harus dijadikan pedoman dan dijadikan acuan dalam menjalankan kegiatan usahanya.

Nah gaes, setelah saya memperhatikan materi-materi tersebut, saya iseng iseng mengajukan pertanyaan kepada narasumber. Beginilah pertanyaan saya saat acara sesi Tanya jawab :

  • Saat ini tantangan terbesar apa sih yang dialami industri Direct Selling selain adanya pandemic Covid-19? Apa karena perubahan perilaku konsumen atau sebagainya?
  • Apa saja syarat dan ketentuan menjadi anggota APLI?
  • Ada gak sih penghargaan untuk pelaku usaha anggta APLI yang berprestasi?

Inilah jawabannya …..

 

Menurut Dendy Apriandi, Direktur Deregulasi Penanaman Modal, dari BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) tantangan terbesar yang dialami industri Direct Selling, yaitu ketika peluang itu sangat besar tapi dari sisi regulasi masih belum kompleks karena tadi adanya aturan dan ada batasan-batasan. Justru di situlah tantangannya.

Makanya kita harus bijak melihat kondisi tersebut tapi kita juga harus mawas diri untuk melakukan batasan-batasan dan pengawasan yang clear and clean tadi. Jadi, selain dengan kondisi yang ada merubah perilaku konsumen, tentunya peluang tersebut masih terbatas padahal peluangnya besar.

Lalu, dilanjutkan lagi oleh Nina Mora, S.E., Direktur Bina Usaha dan Pelaku Distribusi, Kementerian Perdagangan (Kemendag). Katanya, tantangannya ada di sebelum pandemi dan sesudah pandemi.

Itu tidak terlalu signifikan karena kekuatan produk-produk Multi Level Marketing pada industri Direct Selling adalah image produknya dan kekuatan personalnya juga sangat luar biasa.a

Kalau bertemu dengan seorang MLM sejati, yang tadinya tidak mau beli jadi mau beli. Setelah kita tahu bahwa produknya juga bagus, jadi akan membuat kita selalu ingat atau kita pakai terus.

Kalau kita lihat di masa pandemi ini mungkin kenapa produk MLM juga meningkat, karena memang obat-obatan sangat bagus untuk menangkal Covid-19. Banyak produk MLM baik obat-obatan atau yang lainnya bisa membuat tubuh menjadi lebih kuat.

Kemudian, ditambahkan oleh Kany V. Soemantoro, Ketua Umum APLI bahwa tantangan industri Direct Selling seperti MLM yang ada di APLI dari sejak tahun 2020 lalu merupakan this year is the year of change atau perubahan yang harus diantisipasi.

Memang change (perubahan) itu sesuatu yang akan selalu terjadi. Sekarang bagaimana kita menyikapinya. Sejak awal pun, industri Direct Selling (penjualan langsung) mencanangkan bahwa salah satu cara yang paling efektif saat ini adalah digital.

Hal ini karena dipaksa untuk melakukan sesuatu secara virtual, bukan hanya pertemuan virtual tapi segala proses apapun harus difasilitasi.

Bagaimana caranya protokol kesehatan tetap terjaga tapi operasional tetap berjalan? Makanya waktu itu, APLI beruntung jika Kemendag sekali membantu untuk menjadikan salah satu industri penjualan langsung agar bisa tetap buka selama pandemi.

Karena kepentingan produk, industri Direct Selling masih digunakan sebagai bukan hanya untuk penghasilan tambahan tapi juga ada yang menjadikan main in come. Tergantung bagaimana kita melihatnya. Apakah tantangan itu jadi peluang atau enggak.

Hal ini karena memang dari regulasi dan dari competition. Tidak hanya lihat dari produk sejenis, tapi seperti peraturan baru yang ada di aplikasi pelayaan transportasi angkutan umum.

Dilihat dari industri Direct Selling terutama APLI, melihat tantangan sebagai peluang dan bukan hanya survey, tapi bisa maju selama mengantisipasi perubahan-perubahan.

Menurut Ina H. Rachman., SH., MH, Sekjen APLI sekaligus Moderator APLI TALKSHOW, syarat menjadi anggota APLI itu adalah yang penting punya SIUPL.

SIUPL itu adalah m-licence atau Surat Izin Usaha Penjualan Langsung. Untuk mendapatkan SIUPL, bisa mengurusnya dengan BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) dan Kementrian Perdagangan.

APLI pun juga memberikan penghargaan kepada perusahaan yang berprestasi. Acara APLI Convention ini merupakan acara tahunan rutin seperti Talkshow yang diadakan selalu 3 hari dengan pembicara yang ahli di bidangnya.

Kemudian nanti ada Expo pameran APLI menampilkan produk unggulan seperti skincare, kosmetik, makeup dekoratif, help food, bahkan PKRT (Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga) dan Alkes (Alat Kesehatan).

Lalu, ada juga acara puncak yaitu APLI Awards untuk memberikan penghargaan kepada member. Setiap member perusahaan itu dari perusahaan anggota APLI akan menchallange anggota APLI yang masuk 2 kategori top sell (terlaris) dan top sponsoring (sponsor utama).

Kany V. Soemantoro, Ketua Umum APLI, juga menambahkan bahwa ada penghargaan dari APLI yang disebut entrepreneur of the years yaitu jika mitra APLI yang benar-benar entrepreneur luar biasa apalagi di masa pandemi ini mereka menunjukkan kepiawaiannya. Bukan hanya mengelola transaksinya tapi mengelola jaringannya. Itu patut dihargai.

Ada juga beberapa kode etik setiap urusan anggota APLI yang dimana setiap perusahaan anggota APLI jika ingin bernaung harus memenuhi kode etik. Karena itu bagian dari perbedaan dengan perusahaan-perusahaan lain yang kadang tidak berorientasi pada customer.

APLI berorientasi pada satisfaction guaranteed (jaminan kepuasan) untuk para customer. Bukan hanya pada mitra APLI, tapi pengguna dan user APLI.

Memang industri Direct Selling seperti Multi Level Marketing tantangannya lebih berat sekarang karena pandemi yang memasuki new normal. Semoga kedepannya bisa terus berkembang dan menjadi lebih baik lagi.

Nah gaes…demikianlah tulisan reportase saya dari acara APLI Talkshow, semoga bermanfaat.

Fifi SHN

 

You may also like

2 comments

ulfawati Ninik 11 Januari 2022 - 06:38

Talkshow nya sangat menarik ya kak jadi makin tau dan faham sekarang

Reply
Fifi SHN 23 Februari 2022 - 13:05

Iya kak benar. Talkshownya sangat menarik apalagi bagi saya yang generasi Millennials ini 😁

Reply

Leave a Comment